SITINUR BAUT DAN SITINUR BUAYA
Nella N. Saputri
Tokoh
Sitinur
Baut :
Sitinur Buaya :
Sitinur Buaya :
Nyonya
Babendo :
Semsul
Bohainol :
Datuak
Merinding Disko :
Istri
Pertama :
Istri Kedua :
Istri Ketiga :
Istri Kedua :
Istri Ketiga :
Istri
Keempat :
Upiak
Jua Lapek :
Bujang
Basi :
Makwo Corbuzier :
Makwo Corbuzier :
Etek
Peri :
Nyai
Sumbiang :
Nyai tengkak :
Ajudan 1 :
Nyai tengkak :
Ajudan 1 :
Ajudan
2 :
Ajudan
pembaca pengumuman :
Ajudan
Pengumuman :
Tukang
ojek :
Alkisah.
Bukan kisah Aladin dan Jasmin, bukan pula kisah Romeo dan Juliet. Ini adalah
sebuah kisah, kisah cinta yang cetar membahana. Kisah yang indah bak jambrut di
khatulistiwa. Kisah cinta dan persaudaraan, kisah sedih dan bahagia, inilah
kisah Sitinur Baut dan Sitinur Buaya yang hidup dalam kegenda ribuan abad nan
silam.
(Musik)
Ribuan
Abad nan silam, disebuah perkampungan yang ada di ranah minang, hiduplah
masyarakat yang memiliki kisah, cerita, dan kehidupan yang “sesuatu yah”. Kisah
ini dimulai dari keluarga Nyonya Babendo. Beliau memiliki hutang pada Datuak
Merinding Disko. Datuak merinding disko menginginkan satu diantara anak Nyonya
Babendo, yaitu Sitinur Baut dan Sitinur Buaya. Bagaimanakah kisah selanjutnya?
MARILAH KITA SAKSIKAN KISAH NAN CETAR
MEMBAHANA , NAN SESUATU YAH.
(Musik)
BABAK 1
Ruang
kosong..kemudian datang rombongan Datuak Merinding Disko.
Ajudan: Spada.....
Ajudan : Padusi...
Ajudan :
Keluar..
IMPROF
Keluarlah Sitinur Baut
dengan lemah gemulainya. (diiringi musik)
S.
Baut : Ada apakah gerangan rombongan datuak Merinding Disko mampir ke rumah
kami yang reot ini?
D.
M. Disko : Kanda ingin bertemu emak dinda.
Keluar pulalah sitinur
buaya.
S.
Buaya : Eh ada Datuk Merinding Disko. Apa kabar.
D.
M. Disko: Tak perlu tahu kau kabarkau. Mana emak mu?
Keumudian datang lah
nonya babendo.
Suasana jadi ribut dan
mendebarkan.
Ajudan:
Kami kesini ingin menagih hutang kau pada Datuk Merinding Disko. Sekarang sudah
kelewat dateline.
Nyonya
Babendo: Beri aku sedikit waktu lagi.
D.T.Merinding:
Tak ada waktu lagi. Kau harus membayar hutang mu dengan cara menikahkan satu
diantara putrimu dengan ku. Harus. Paham!
Ajudan:
(Berbisik) Sitinur baut boleh juga.
Datuk merinding disko beserta ajudannya keluar.
Namun di dekat pintu datuk merinding disko berhenti. Beliau mencuri sepatu
Situnur Baut.
BABAK 2
Nyonya
Babendo: Anak-anakku, kalian dengarkan kejadian
tadi.
S.Baut
: Untuk apa emak berhitang pada datuak itu? Dia kan terkenal dengan
kelicikannya.
N.Babendo:
ya..untuk Shoping di PA , Clubing di
Tee Box, dan beli pulsa buat bbm sama bapak baru. Masbuloh.
S.
Buaya: Emak tega. Kenama emak nggak ngajak-ngajak?
Nyonya babendo hanya
cengengesan.
S.
Baut: Lalu kami yang harus menanggungnya? Aku tidak mau.
S.
Buaya : Tapi aju mau. Yayaya, emang sih datuak merinding disko tua Ples bangka dan tak lagi cute membahana,
tapi dia kaya raya bok.
N.
Babendo: Tapi kita Lihat saja nanti, siapa yang dipilihnya.
BABAK 3
Sehari kemudian, nyonya babendo sibuk merias diri.
Sitinur baut menyapu, sedangkan sitinur buaya sibuk bersolek.
(dialog
nyonya babendo dengan pembantu)
Tiba-tiba datang
rombongan datuak merinding disko.
Ajudan
1: Kami dari
Bersama-sama
: Rombongan datuak merinding disko.
Datuk: Ajudan, kalua.
Para istri
memperkenalkan diri dengan gaya masing-masing.
Nyiangkang
: mbo nyiangkang. Mbo istri pertama. Mbo mengizinkan siapapun diantara kalian
yang menjadi istri kelima. Dengan kurang senang hati.
Uni
Pecik: Kalo saya uni pecik. Istri kedua, keturunan jawa. Aja sih pasrah aka
kalo suami saya ingin menikah lagi. Saya sudah terbiasa dengan kejadian ini.
Syahrineng:
Saya Syahrineng, syahrini neng. Saya mengizinkan suami saya menikah lagi yag,
karena itu sudah keinginan suami saya. Jadi sebagai istri saya harus pasrah.
Pupik
Iawati Pohon: Alhamdulillah. Sepenuh hati saya mengizinkan suami saya menikah,
ridho lilahi taalah.
Ny.
Sumbing: Calon istri akan dipilih melalui sepatu ini.
Ny.
Tengkak: Kaki siapa yang pas dengan sepatu ini, dialah yang jadi istri
berikutnya datuak merinding disko.
Momen mencoba sepatu.
Yang muat sepatunya adalah Sitinur Baut.
(musik..senangnya
dalam hati beristri dua)
S.
Baut: Tidak! Tapi aku sudah punya pacar.
Syahrenong:
Kamu sudah dipilih, jadi kamu tidak bisa menolaknya. Lupakan saja pacarmu itu.
S.
Baut: Bagaimanamungkin aku bisa melupakannya, kami selalu makan sepiring
berdua, minum segelas berdua, apapun satu berdua, manamungkin aku bisa
melupakannya.
Uni
Pecik: Pelitnya. Nggak Modal.
D.
M. Disko: Siapa lekali hina itu.
Kemudian datanglah Dari
arah pintu Semsu Bohairi.
Sem:
Akulah lelaki itu.
Rombongan
D.M : Tertawa.
D
M Disko: Anak ku sendiri ternyata yang menjadi sainganku. Sudah lah nak. Dia
akan jadi ibumu. Jadi lupakan dia. Aku yang berkuasa di sini. Hahahaha
Semua rombongan keluar, kemdian nyonya babendo dan
sitinur buaya masuk kedalam bilik dengan wajah cemberut. Tinggallah sitinut
baut dan semsul bohairi.
Baut:
Aku tidak mau dengan dia uda. Aku maunya uda saja.
Sem:
Tenang, demi nama lelaki akan ku perjuangkan cinta kita hingga titik darah
penghabisan. Oh ya, aut nggak beda aut sama sajadah?
Baut:
Tau lah uda.
Sem:
E...cak icak ndak tau se lah. Uda ka manggombal a.
Baut:
Yo lah uda. Ulang lia.
Sem:
aut nggak beda aut sama sajadah?
Baut:
Ndak uda.
Baut:
Kalau tanpa sajadah uda nggak bisa solat. Kalau tanpa aut, uda ndak bisa hidup.
(sem berlari, )
Baut:
Uda.uda lupa ya..
(sem bergaya)
Berpamitan.
BABAK
4
Kesibukan dirumah nyonya
babendo seperti biasa.
Datang utusan dari
daruak marinding disko.
Ajudan
pengumuman 1: Kamu saja lah yang baca.
Aj
2 ; Kamu se lah ..ku gerogi.
Aj
3. : Takuik ku nyo.
Aj
1: Yo lah:
Pengumuman-pengumuman. Minggu
depan akan diadakan acara pernikahan datuak merinding disko dengan sitinur
baut. Keluarga mempelai wanita tidak perlu mempersiapkan apapun, karena semua
keperluan sudah dipersiapkan. Cukup hadir saja. Titik.
Aj:
Pai lu yo
Kemudian rombongan
pergi.
BABAB 5
Sitinur
baut dan sitinur buaya sedang duduk di kamar.
S. Baut: Hmmm...dunia-dunia.
Buaya: bagaimana dunia?
Baut: auk ah .gelap.
Sitinut
buaya mengusap-usap teko. Keluarlah seorang peri. Baut dan buaya tampak kaget.
Etek peri: Sembriwing-sembriwing-sembriwing....Wahai
sitinur baut yang katanya mencintai samsul bohairi, yang katanya makan sepiring
berdua, yang minum segelas berdua, ada apa gerangan. Kenapa dikau bermuram
durja?
Baut: Siapa kamu?
Etek: Saya etek peri yang keluar dari
cerek ajaib itu. Etek disini untuk membantu dikau keluar dari masalah.
Makwo: Saya makwa kobuzer.
Etek: Baut kamu sama semsulbohairi saja.
Dia kan cinta sejati mu.
Makwo: sama datuk saja. Duit baut..duit.
(etek
menarik makwo ke depan)
Etek: Awak suruh
se iyo jo samsul, piti datuk untuk awak see.
Makwo: Okeee. Mantap.
Etek:
Baut, akan etek beri kamu kekuatan, agar kamu kebal racun. Jago kalau kalau
datuk tu meracuni kamu.
SIM
SALABIM JADI APA : ABA ABA.
Baut seperti tersetrum.
Etek:
alah kebal nak. Lah kami pai lu yo..
Baut:
karumah datuak ciek lu.
BABAK
6
Suasana dirumah datuk
merinding disko.
Sitinur baut datang.
Baut:
Mikum. Datuak. Tidak sudi saya menikah dengan orang macam anda. Ogah. Saya
batalkan rencana pernikahan ini. Titik.
Sitinur buaya kemudian pergi.
DM
Disko: Ajudan...bunuh wanita lajang itu. Aku tidak mau dia hidup.
AJ;
Baut
Sem:
apak jahat. Terlalu. Pergi mengejar sitinur baut.
BABAK
7
Sitinur baut berjalan
sendirian di pangung.
Duduk ditengah panggung
dengan gundah.
Lewatlah tulang lapek
dan tukang basi.
Lapek:
Lapek-lapek
Bujang:
basi-basi
Lapek:
Lapek den di kecekan basi.
Bujang:
ih Pe de..urang jua basi ma...
Lapek:
huh..lapek lapek
Bujang: basi-basi..
Tulang lapek berhenti
di hadapan sitinur baut, tukang basi berlalu.
Lapek:
lapeknyo ni?
Baut:
berapa harganya?
Lapek:
100 piah.
Sitinur baut membeli
lapek dan memakannya.
Lapek:
tak tau dia itu ada racinnya,
Tukang lapek pergi.
Sitinur baut memakan lapek itu. Kemudian dia merasa mengantuk.
BABAK
8
Cukup lama sitinur baut
tertidur. Kemudian Semsul Bohairi datang.
Sem:
Baut....pasti dia mati karena memakan lapek ini. Tunggu aku disurga baut. Dimuko
pintunyo yo.
Sem semanggil ojek,.
Sem:
jek..ojek
Tukang
ojek: ojek da.
Sem:
jauh bara da?
Tukang
ojek: 1000
Sem
: dakek?
To:
500
Sem:
sarugo da.
To:
ma ado. Gilo ang ma da.
Tukang ojek pergi.
Sem gemakin gila
Masuk
buaya: penonton cerita ini hanya fiktif belaka. Bila ada kesamaan nama ataupun
parangai kami Mohon maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar